March 27, 2012

BUTIRAN DEBU - RUMOR

Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia

Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat,
cintaku berkhianat

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu

Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia

Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat ooh
Menepi menepilah menjauh
Semua yang terjadi di antara kita ooh

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu



March 26, 2012

Di Atas Bis


Berawal dari kebutuhan dan keinginan naik bis saat berangkat kerja. Dari sudut jendela, saat bis berhenti, ada seorang penjual koran naik ke atas bis. Cara berjualannya sedikit beda menurutku. Membagikan korannya dari penumpang yang duduk di kursi paling depan, hingga paling belakang. Kemudian mengambilnya lagi dari kursi depan, hingga kursi belakang.
Kalau lihat caranya, persis seperti (maaf) peminta sumbangan panti asuhan/masjid di kereta, angkot atau bis kota pada umumnya. Bedanya, kalau penjual koran ini berusaha menjajakan dagangannya dengan caranya sendiri, dan cara tersebut halal dan lebih terhormat (menurutku) dibandingkan peminta-minta. Setidaknya dengan menjual koran, ada usaha untuk berbuat sesuatu dan tidak bermalas-malasan seperti para peminta-minta.
Akhirnya, aku membeli koran seharga seribu itu. Bukan karena butuh bacaan atau kasihan, tapi karena kagum lihat penjual koran tersebut. Ya, kagum. Entah kenapa, padahal gak cuma orang itu saja yang menjual koran, mungkin karena sudah lama gak naik kendaraan umum dan caranya menjual yang bikin tertarik. Lumayan lah, buat bacaan selama di perjalanan. Ada manfaatnya juga.
Sampai di tujuan, menenteng koran dan dibaca sebentar sebelum jam masuk kantor. Pulangnya, koran aku bawa-bawa sampai ke rumah customer. Sadar, di atas mobil kok koran yang tadinya 2 bendel jadi tinggal satu bendel? Ikhlasin deh.
Turun mobil, malah korannya ketinggalan di mobil. Ealaaaaaaah..
Alhasil pulang gak bawa korannya, cuma teringat-ingat si penjual koran aja jadinya.

Pengen banget lanjut nulis, tapi apa daya badan panas, pilek plusplus lah pokoknya.

March 18, 2012

Apa kerennya Ngerokok????

Masih heran sampai sekarang dengan orang yang bangga dengan kebiasaannya merokok. Ya terserahlah ya,,mau dibilang nikmat atau enak. Yang jelas, gak keren aja kalau ngerokok!
Buang-buang asap di sembarang tempat, gak peduli lingkungan sekitar, plus sama aja BAKAR UANG!
Bayangkan berapa uang tu yang dibakar buat barang yang gak ada manfaatnya!
Dan yang paling gak tau diri adalah orang-orang yang ngerokok tapi gak perhatian sama keadaan di sekitarnya. Contoh, di angkutan umum, ruang ber-AC, dekat anak-anak, atau bahkan bayi. Nikmat buat dirinya sendiri malah penyakit buat orang lain.
Padahal ya udah banyak contoh lho yang mati karena kebiasaan ngerokok atau terkena asap buangannya alias perokok pasif. Mbok yo sadaaaaaaaaaaaaar.........!!!
Masih banyak cara lah untuk pengganti kebiasaan merokok. Kasihan dong sama paru-paru, saraf plus isi dompet kalian. Masih ada kegiatan yang lebih bermanfaat ketimbang merokok.
Maaf bukan manja, terserah juga kalau dibilang manja. Aku selalu batuk-batuk, pusing plus sesak nafas dan mata memerah kalau ada orang yang di sekelilingku merokok.
Entah apa yang akan membuat kalian sadar hei para perokok!
Sampai kapan kalian mewariskan generasi penyakit?

March 16, 2012

Uuhh,,Juara deh!!!


Gak tau lagi seneng banget sama lagu ini. Nyanyiiii terus bawaannya.

March 11, 2012

Obrolan Sederhana

Ketika terlibat dengan sebuah obrolan,tiba-tiba ada seorang kawan nyeletuk..
K(Kawan) : "Mantanmu berapa nil?"
A(Aku) : "Penting ya?"
K : "Gak juga sih."
A : "Terusssssss???"
K : "Ya gapapa,kadang aku masih kontak sama mantanku"
A : "Bagus dong."
K : "Tapi pacarku gak suka"
A : "Pacar mana yang suka, kalo pasangannya masih berhubungan sama orang masa lalunya."
K : "Emangnya kamu gak gitu?"
A : "No. Ketika aku sudah mengakhiri sebuah hubungan, artinya aku harus mengakhiri semuanya."
K : "Berarti, udah gak kontakan lagi?"
A : "Gak!!"
K : "Seneng ya, pacarmu. Gak perlu khawatir atau cemburu ceweknya macem-macem sama mantannya."
A : "Mungkin begitu."
K : "Pacarmu gitu juga gak?"
A : "Gak tau. Cuma bersyukur jadi perempuan. Karena feeling perempuan luar biasa. Jadi, Dia belum tentu tau kalo aku tau sesuatu tentang dia."
K : "Waduh, emang bener sih. Gak bisa main-main sama perempuan."
A : "Gila. Ya jangan sesekali mainin perempuan. Kualat!"
K : "Iya, udah pernah kualat."
A : "Ya Allah! Gak maksud nyindir."
K : "Bener-bener ngerasain, aku disumpahin demam 2 hari gara-gara aku bilang gak pergi kemana-mana. Padahal main ke rumah temen."
A : "Dan?"
K : "Aku demam 2 hari. Badan gak karuan."

HENING

March 10, 2012

"Tenang" Menurutku adalah

Tenang menurutku adalah ketika situasi yang membuat hati damai.
Tenang menurutku adalah ketika jauh dari orang-orang yang membuatku jengkel.
Tenang menurutku adalah ketika tidak ada satupun yang mengganggu.
dan
Tenang menurutku adalah ketika kamu gak ganggu aku!